2020, mau dibawa kemana?

mungkin ini tulisan yang bakal saya tertawakan sendiri di kemudian hari. mungkin.

—————————————————————————————————————-

besok SNMPTN, tes ujian masuk perguruan tinggi se-indonesia yang diikuti sama ratusan ribu anak muda di seluruh penjuru negeri. semuanya berlomba untuk masuk ke perguruan impiannya dari kecil atau dari sebulan yang lalu. hampir semua peserta berharap untuk masuk perguruan ternama di negeri ini: UI, ITB, UGM, ITS, dll. dan.. sebenernya buat apa sih berlomba buat masuk ke universitas ternama? bukannya masih banyak perguruan-tidak-terlalu-ternama lain yang memiliki fakultas yang sama?

mungkin, sebagian orang akan termotivasi karena UANG. yoi, UANG. siapa sih hari gini yang ga pengen dapet duit banyak? 😛 sebagian peserta SNMPTN mungkin beranggapan dengan masuk ke universitas ternama, maka semuanya akan menjadi mudah ketika nanti berada di masa pencarian kerja. saya pun beranggapan seperti itu, sebagian. dengan masuk ke jurusan di universitas populer dan kemudian masuk ke perusahaan populer dan kemudian dapet penghasilan melimpah, maka hidup akan menjadi enak. logikanya begitu. tapi sebenernya ada gak sih yang butuh masuk ke universitas ternama agar bisa mendapatkan pendidikan terbaik? pasti ada lah.

lalu, lalu, lalu, muncul pikiran lagi di kepala saya tentang universitas populer, dunia kerja, dan penghasilan melimpah. kalo semuanya itu udah tercapai, berarti hidup udah rampung dong? semuanya yang diinginkan udah kesampaian kok. ya kan?

tapi, tapi, tapi, masa’ hidup cuma buat gitu doang sih? 😀 sejak kecil, tanpa saya sadari, saya sering memerhatikan kehidupan setiap orang yang saya temui dimanapun: sifat, perkerjaan, rumah, kendaraannya, bahkan gaji. dan, hasil pengamatan saya yang ga penting itu menghasilkan kesimpulan bahwa sedikit sekali orang di indonesia yang memiliki tujuan spesial dalam hidupnya. rata-rata orang “hanya” pengen hidup mapan di masa depan tanpa ada rencana khusus lain yang kaitannya dengan hubungan sosial. mungkin inilah alasan kenapa kita membutuhkan passion. dengan passion itu maka kehidupan kita akan menjadi sedikit lebih jelas karena kita punya sesuatu untuk dikerjakan dan dipikirkan. tapi, tapi, tapi, jarang sekali saya nemuin orang dengan passion gede yang keliatan keren. 😦

nah, sekarang balik lagi ke judulnya: 2020, mau dibawa kemana? mau dibawa kemana hidup saya? mau ngapin saya di tahun itu? kaitannya dengan apa yang saya lakukan saat ini (usaha masuk universitas), hal ini menjadi krusial untuk dipikirin kemana-mana sampe kebawa mimpi. abis ini saya kuliah, dapet kerja, menikahi seorang wanita spesial, punya anak, membangun rumah, dan.. apa? nah itu dia yang bikin saya penasaran. cukup sulit untuk membuat rencana beberapa belas tahun ke depan karena saat ini semuanya serba buram dan blawur. ga ada yang bisa memrediksi masa depan bakal kaya gimana kan. masalah besok mau kerja jadi apa aja saya masih ga tau. padahal, saat ini, saya menganggap bahwa rencana beberapa belas tahun ke depan itu sangat penting soalnya toh saya juga kan akan menjalani hidup ini. yeah. tapi gapapa lah, mungkin seiring bertambahnya usia serta kemajuan berpikir nantinya saya akan perlahan-lahan nemu jawabannya sendiri. seenggaknya sekarang saya udah punya satu rencana: punya banyak uang di masa muda, biar nanti bisa beribadah haji sebelum usia 30. 😀

oh iya, dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan akhirat. semoga bisa. amin.

8 thoughts on “2020, mau dibawa kemana?

  1. jangan terlalu berpikiran terlalu sempit. cobalah untuk berpikir lebih luas lagi. semua ini jangan dinilai hanya dari segi materi aja. masih banyak alasan lain untuk masuk ke pt ternama.

  2. materi di dunia ga ada artinya bro. kalo mo ngejar materi, kejarlah sebanyak banyaknya. tapi jangan lupa memberi kepada yang lain sebanyak banyaknya pula. itulah orang hartawan yang dermawan.

  3. wuaah Said semangaat ! ga semua pengen masuk karena ujung-ujungnya uang kok, tujuan kita kuliah juga bukan untuk cari uang :B walopun esensi dari kuliah itu sendiri banyak yang diselewengkan begitu haha. Mari berjuang bersama di SNMPTN !

  4. Aku juga kadang mikir ginian, tapi gak pernah ku slsein. Kburu pusing. Akhirnya konklusinya: Allah pasti sudah menuliskan jalan hambanya.

    1. tapi tetep harus ada perencanaan juga. pernah denger penelitian tentang impian masa depan kan? katanya, orang-orang yang menuliskan rencana masa depannya, apalagi secara terperinci, akan lebih mudah untuk meraih sukses daripada yang tidak merencanakan. tapi, iya sih, ga ada yang lebih tau masa depan selain Allah ta’ala. 😀

Leave a reply to anymous Cancel reply